Senin, 12 Juli 2010

sejarah teknik industri

SEJARAH DAN RUANG LINGKUP TEKNIK INDUSTRI
A. Sejarah Singkat Teknik Industri
Teknik Industri lahir sejak adanya persoalan produksi yang muncul pada zaman Yunani kuno. Sejak manusia harus mewujudkan sesuatu untuk memenuhi keperluan hidupnya, mulai dari menggunakan batu sebagai peralatan.
Disiplin Teknik Industri mulai berakar kuat pada masa revolusi industri di Inggris (1750-an). Revolusi industri dianggap sebagai era modern disiplin Teknik Industri, dimana telah terjadi perubahan proses manufaktur secara dramatis serta membantu melahirkan konsep ilmu pengetahuan. Disiplin teknik industri dikembangkan oleh individu yang berusaha mencari/mengembangkan prinsip organisasi dan manajemen produksi tingkat lanjut.
Beberapa penemuan pada masa revolusi industri:
- Aspek Teknologi
o James Hargreaves menemukan mesin pintal (1765).
o Richard Arkweight mengembangkan water frame (1769).
o James Watt menemukan mesin uap.
o Samuel Morse mengembangkan pesawat telegram (1840).
o Thomas Alfa Edison menemukan lampu (1880).
- Aspek Pengembangan Konsep
o Adam Smith (The Wealth Of Nations, 1776); mengemukakan konsep peran-cangan proses produksi untuk meningkatkan efisiensi penggunaan tenaga ker-ja, yang menekankan pentingnya spesialisasi.
o Charles Babbage (On Economy of Machinery and Manufacturer, 1832); men-gemukakan perlunya pembagian kerja (sesuai spesialisasinya) untuk mening-katkan produktivitas.
o Henry Towne (The Engineers As Economist, 1886) mengemukakan pentingnya para insinyur memperhatikan unsur profitabilitas dalam mengambil keputu-san. Yang berarti dibutuhkan ilmu ekonomi.
o Frederic W. Taylor (bapak Teknik Industri), menawarkan konsep bahwa bidang engineering juga harus mampu dan ikut bertanggungjawab menyangkut pe-rancangan, pengukuran, perencanaan, penjadwalan maupun pengendalian kerja (perangkat lunak). F.W. Taylor sering dikaitkan dengan Work Measure-ment atau Motion and Time Study.
 Pengaruh pemilihan peralatan kerja terhadap produktivitas kerja.
 Jam kerja optimum; pekerjaan sangat dipengaruhi oleh lamanya waktu kerja, lamanya waktu istirahat, dan frekuensi istirahat.
 Pengukuran kerja, yang menekankan penentuan waktu baku untuk pe-ningkatan efisiensi pekerjaan. Pada tiap bagian yang ditangani secara ma-nual perlu dilakukan eliminasi gerakan yang tidak bermanfaat, gerakan yang lambat, dan gerakan yang mengganggu.
o Frank B. Gilbreth dan Lilian Gilbreth mengenalkan analisis gerakan (Micromo-tion studies). Memberi landasan untuk mengidentifikasi dan menganalisis ge-rakan dasar manusia pada saat melakukan pekerjaan manual. Beda dengan FW. Taylor yang fokus pada aspek waktu, Gilbreth fokus pada metoda kerja.
o Henry Gantt mengembangkan prosedur penjadwalan rencana kerja dengan menggunakan peta balok atau peta Gantt.
o Ralph Barnes (motion and time study)
o H.B. Maynard, G.J. Stegmerten dan S.M. Loury (1927)
o A.H. Mogenson (Common sense applied to time and motion study, 1932) fokus pd konsep studi gerakan dengan pendekatan penyederhanaan kerja
Masih banyak pelopor lain yang dianggap berjasa dalam teknik industri seperti L.P. Alford, Arthur C. Anderson, W. Edward Deming, Eugene L. Grant, Robert Hoxie, Jo-seph Juran, Marvin E. Mundel, Walter Shewart
Sebelum Perang Dunia II program pendidikan Teknik Industri tumbuh dalam departemen teknik mesin. Setelah Perang Dunia II masuk beberapa perspsektif ilmu khusus Teknik Industri seperti riset operasional, manajemen bisnis dan komputer, sta-tistik, psikologi industri dan ilmu sosial.
Perkembangan awal pengajaran disiplin Teknik Industri:
1. Prof Hugo Diemer di Departemen Teknik Mesin, University of Kansas, Amerika Serikat (1902). yaitu mengajar perancangan pabrik, peralatan, dan organisasi.
2. Prof Dexter Kimball di Teknik Mesin, Cornell University (1904).
3. Prof William Kent memprakarsai kurikulum Teknik Industri di Syracuse (1908).
4. Pembukaan program studi Teknik Industri pertama di Pensylvania State University (1908) dengan Pr. Diemer sebagai kepala program.
5. Prof Diemer menerbitkan “Factory Organization and Administration” (1910).
6. Prof Kimball membuat buku standar “Principles of Industrial Organization” (1913).

Pendidikan Teknik Industri di Indonesia (Purnomo, 2004):
- Dikenalkan oleh seorang alumni Cornell University, Matthias Aroef (1958).
- ITB membuka sub jurusan Teknik Produksi di Jurusan Teknik Mesin (1960).
- ITB mendirikan Jurusan Teknik Industri terpisah dari Teknik Mesin (1971).
Organisasi yang mendukung berdirinya disiplin Teknik Industri:
- ASME (American Society of Mechanical Engineering) di Amerika Serikat.
- The Efficiency Society (1912).
- The Society to Promote The Science of Management (1912).
- The Efficiency Society dan The Society to Promote The Science of Management menjadi The Taylor Society (1915).
- Tahun 1917 berdiri SIE (Society of Industrial Engineers)
- Tahun 1922 berdiri AMA (American Management Association)
- Tahun 1932 berdiri SME (Society of Manufacturing Engineering) di Detroit, untuk mengembangkan pengetahuan di bidang teknik manufaktur dan mengaplikasikan sumber daya organisasi untuk riset, menulis, publikasi dan penyebar luasan in-formasi.
- Tahun 1936, The Taylor Society bergabung dengan Society of Industrial Enginers menjadi SAM (Society for Advancement Management)
- Tahun 1948 berdiri AIIE (The American Society of industrial Engineering) dengan jurnal pertamanya Journal of Industrial Engineering
- Tahun 1981 AIIE berkembang menjadi IIE (Institute of industrial Engineers)

B. Pemahaman dan Ruang Lingkup Teknik Industri
Ilmu operasional merupakan dasar disiplin Teknik Industri yang meliputi analisis dan perancangan operasi, pengawasan operasi, dan manajemen operasi.
Agar aplikasi ilmu Teknik Industri berhasil, perlu dipenuhi tiga kriteria yaitu kualitas, waktu dan biaya. Tujuan Teknik Industri adalah menjamin produk atau jasa yang dihasilkan/diproduksi berada dalam kualitas yang tepat, waktu yang tepat dan biaya yang tepat pula.
Ilmu yang termasuk analisis dan perancangan operasi:
- Method engineering; mempelajari secara sistematis seluruh operasi langsung dan operasi tidak langsung untuk mendapatkan perbaikan sistem kerja supaya peker-jaan lebih mudah dilakukan dan dalam waktu yang lebih pendek. Dalam method engineering atau analisis perancangan kerja dibahas work study (membahas pe-rancangan) dan work measurement (membahas fungsi pengawasan). Perancan-gan dan pengukuran kerja memberi pengetahuan tentang prinsip dan prosedur yang harus dilakukan dalam proses kerja yang berkaitan dengan efektivitas dan efisiensi kerja. Work study berkaitan dengan pencarian prosedur yang harus di-tempuh dalam pelaksanaan kerja.
- Ergonomi atau human factor; mempelajari keterkaitan orang dengan lingkungan kerjanya, terutama dengan hasil rancangan kerja. Ilmu ini muncul karena banyak-nya kesalahan dalam proses kerja yang disebabkan oleh kesalahan perancangan atau prosedur kerja.
Ada empat sub kategori utama ergonomi sehubungan dengan kemampuan manu-sia melakukan kerja, yaitu skeletal/muscular (kerangka/otot); sensory (alat indera manusia); enviromental (lingkungan); dan mental.
- Perencanaan dan perancangan fasilitas; meliputi penentuan atau penempatan lokasi fasilitas, susunan tata letak fasilitas, dan seberapa besar fasilitas yang akan ditempatkan. Tujuannya adalah untuk mendapatkan jumlah biaya yang minimum dalam penempatan fasilitas.
- Simulasi; yaitu metodologi untuk melakukan percobaan dengan menggunakan model dari sistem nyata
- Material handling; dikonotasikan sebagai perpindahan material atau bahan dari satu lokasi ke lokasi lain, atau diantara stasiun kerja. Salah satu prinsip penting dengan adanya sistem penanganan material adalah untuk meminimumkan biaya perpindahan material karena sering perpindahan material menimbulkan biaya yang tidak sedikit.
Ilmu yang termasuk pengawasan operasi:
- Sistem produksi; merupakan aktivitas untuk mengolah atau mengatur penggu-naan sumber daya (resources) yang ada dalam proses penciptaan barang atau jasa dengan tujuan dapat memperbaiki tingkat efektivitas dan efisiensi proses produksi.
Meliputi pemilihan mesin, perancangan peralatan bantu, estimasi biaya, sistem perawatan dan pengepakan
- Just in time; merupakan sistem produksi yang menerapkan konsep memproduksi output pada waktu dibutuhkan pelanggan, dalam jumlah sesuai kebutuhan pe-langgan, dengan cara yang paling ekonomis atau paling efisien.
- Pengawasan persediaan; untuk menjamin kelancaran jalannya operasi perusa-haan, mengingat permintaan pelanggan tidak selalu dalam jumlah yang sama tiap periodenya.
- Riset operasional; ilmu tentang mencari/menentukan suatu tindakan yang paling baik (kondisi optimal) dalam suatu keterbatasaan sumber daya (uang, tenaga ker-ja dan waktu). Atau mengajarkan model optimasi dan teknik pemecahannya.
- Pengendalian kualitas; yaitu membandingkan kualitas produk dengan persyaratan yang telah ditentukan. Atau memisahkan produk yang baik dengan yang jelek. Menggunakan statistik sebagai alat analisis.
Serta yang tidak kalah pentingnya sebagai ilmu dasar dala Teknik Industri ada-lah ilmu manajemen operasi tentang fungsi-fungsi manajemen meliputi: perencanaan, pengorganisasian dan pengawasan.
Hubungan Disiplin Teknik Industri Dengan Ilmu yang Lain
Disiplin Teknik Industri tidak dapat dipisahkan dengan disiplin ilmu lain. Konsep teknik industri yang bertujuan mendapatkan efisiensi kerja dalam segala bidang pekerjaan telah nyata membutuhkan bantuan disiplin ilmu lain. Sebaliknya, aplikasi disiplin teknik industri itu sendiri meluas ke sagala bidang kehidupan tidak hanya diaplikasikan khusus pada industri saja, melainkan semua operasi yang ada pada pemerintahan, perdagan-gan, jasa pelayanan, dan juga kemiliteran.
Teknik mesin merupakan disiplin ilmu yang menjadi embrio berdirinya Teknik Industri yang terkait erat dengan ilmu lain seperti mekanika, psikologi, ilmu komputer, manajemen, statistik, riset operasional dan ilmu-ilmu sosial.
Integrasi bidang ilmu yang terkait erat untuk perekayasaan sistem dikenal den-gan bidang ilmu industrial and system engineering. Industrial and system engineering akan merancang sistem pada dua level, yaitu level pertama level sistem aktivitas ma-nusia dan ditekankan pada tempat kerja fisik yang mana terjadi aktivitas manusia. Dan level kedua disebut sistem pengawasan manajemen dan ditekankan pada prosedur, perencanaan, pengukuran, pengawasan untuk semua aktivitas dalam organisasi.
Gambar 1. Keterkaitan Disiplin Teknik Industri Dengan Ilmu Lainnya

Disiplin teknik industri ditujukan untuk memecahkan masalah di sektor industri (semua organisasi usaha meliputi produksi barang / manufaktur maupun jasa) dan non-industri. Singkatnya pendekatan teknik industri tepat diterapkan untuk pengambilan keputusan dalam analisa manajemen dengan melihat suatu problem sebagai bagian dari sistem yang integral (konsep pendekaran sistem).
Gambar 2. Perubahan Bidang Garap Teknik Industri 1960 – 1980

Dalam Gambar 2. tampak untuk periode selanjutnya posisi pekerja untuk tena-ga kerja langsung cenderung menurun, sedang pada industri jasa terjadi peningkatan. Seiring meningkatnya kemampuan proses informasi, fungsi dan peran Teknik Industri akan memberi masukan dan pengaruh yang besar terhadap keputusan dan proses pe-rencanaan manajemen pada tingkat yang lebih tinggi dari sebelumnya (Purnomo, 2004).
Terlihat dari Gambar 3. adanya kecenderungan peningkatan peran teknik in-dustri pada area perencanaan strategis dan pengendalian manajemen. Sedangkan pa-da area pengendalian operasional terjadi penurunan.

Gambar 3. Perubahan Peranan Teknik Industri 1960 – 1980












Referensi:
- Purnomo, H.; 2004; “Pengantar Teknik Industri”, Graha Ilmu, Yogyakarta.
- Turner W.C., Joe H.M., & Kenneth E.C.; 1987; “Introduction to Industrial and Systems Engineering”; 2nd ed; Prentice-Hall; New Jersey.
- Wignjosoebroto. S.; 2006; “Pengantar Teknik Industri”; Guna Widya, Surabaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar